KENAPA HARUS DI RUQYAH | RUMAH SEHAT HERBA WAHIDA PADANG
Kenapa Harus di Ruqyah...
Pembaca yang budiman, konotasi kata RUQYAH, umumnya identik dengan permasalah jin, sihir, dan dunia ghoib atau mistis. Padahal, ruqyah tidak sebatas untuk permasalahan jin semata.
Semua do'a perlindungan yang kita mohonkan kepada Allah subhanahuwata'ala, adalah bagian dari ruqyah itu sendiri. Seperti yang telah dibahas sebelumnya mengenai definisi ruqyah, yang maksudnya adalah do'a perlindungan yang dimohonkan kepada Allah untuk penjagaan diri kita sendiri ataupun orang lain.
Setiap diri kita, mampu untuk meruqyah. Kita mampu meruqyah diri sendiri ataupun orang lain. Tentu dengan sebelumnya kita tahu akan ilmu ruqyah itu sendiri. Namun, dalam beberapa kasus tertentu, ada orang yang tidak mampu meruqyah dirinya sendiri. Misalnya dalam kondisi sakit yang menyulitkan pesakit untuk banyak bergerak. Atau saat tingkat gangguan jin berat, yang jangankan untuk meruqyah diri sendiri, sedangkan mendengarkan suara adxan atau lantunan murattal, tidak sanggup atau telah hilang kesadarannya. Untuk teknik dan cara meruqyah, kita akan bahas pada tulisan berikutnya.
Karena kecenderungan penilaian ruqyah pada dunia jin dan sihir, maka ada banyak pertanyaan yang sering muncul bagi orang yang akan diruqyah. Berikut beberapa diantara pertanyaannya sekaligus jawabannya. Semoga bermanfaat.
1. Apakah saat di ruqyah, kita akan kesurupan,,,
Jawabah: Reaksi setiap orang saat diruqyah, tidaklah sama. Hal ini tergantung dari tingkat penguasaan jin yang mendiami tubuh pesakit. Adakalanya pesakit hanya diganggu di satu bagian tubuh saja. Misalnya, hanya bagian lambung, maka pesakit biasanya merasakan mual dan muntah. Ada juga yang merasakan tubuhnya gatal, merasa panas, atau merasa dingin menggigil. Ada yang menangis, tertawa, menjerit dan ada pula yang biasa-biasa saja. Untuk kasus yang berat, pesakit umumnya kesurupan sebagian. Maksudnya, pesakit sadar akan apa yang dilakukannya tapi tidak bisa mengendalikan diri. Adapula pesakit yang kesurupan total, tidak bisa mengendalikan dirinya dan tidak sadar atas apa yang dilakukannya.
Reaksi seperti ini, tergantung dari ruhiyah pesakit. Pesakit yang telah lama diganggu jin dan tidak pula membentengi diri dengan melakukan amal shaleh, maka cenderung bereaksi keras saat diruqyah. Umumnya, ini terjadi pada kasus pesakit yang pernah belajar ilmu karomah, ilmu kanuragan, memasang jimat, memakai penglaris, pemanis dan hal-hal lain dalam bentuk kerjasama dengan bangsa jin.
Reaksi ruqyah, juga dipengaruhi oleh faktor pesakit. Ada banyak kasus, pesakit memenuhi hampir 90% dari ciri-ciri gangguan jin, namun saat diruqyah tidak terjadi satupun reaksi. Faktor utamanya adalah belum ada keinginan dari pesakit untuk diruqyah atau untuk melepaskan ikatannya dengan jin yang bekerja sama dengannya.
Jadi, tidak selalu reaksi ruqyah itu kesurupan. Hal ini tergantung pada tingkat kebaikan ruhaniyah seseorang. Insyaallah, jika gangguan jin dalam keseharian tidak berat, tidak akan terjadi kesurupan.
2. Katanya, jangan diruqyah. Nanti, tambah parah sakitnya. Benarkah,,,
Jawaban:
Dalam banyak kasus, pesakit merasakan lebih baik setelah diruqyah. Namun, dalam kasus tertentu ada benarnya. Hal ini karena jin yang mendiami diri seseorang terkejut dan terganggu. Selama ini, jin tersebut nyaman ada di dalam tubuh pesakit. Setelah diruqyah, ia merasa terusik dan kemudian membuat kondisi pesakit bertambah parah (dengan ijin Allah), dengan harapan agar pesakit menghentikan ruqyahnya. Bahkan, jin ini menggiring pemikiran pesakit agar membenci ruqyah yang menyebabkan dirinya bertambah parah. Jin tersebut membisikkan dalam dirinya, agar lebih baik ke dukun atau paranormal.
Untuk itu, pesakit harus banyak bersabar. Semua butuh proses. Allah ingin melihat kesungguhan pesakit untuk meraih kesembuhan di jalan yang diridhoi-Nya. Sehingga, bila pesakit istiqomah menjalankan pengobatan, jin yang mengganggu tersebut tidak akan sanggup bertahan di tubuh pesakit sehingga akan hilang dengan sendirinya.
3. Bila kita melihat orang sedang diruqyah, jin yang merasuki orang yang diruqyah akan pindah pada kita. Benarkah,,,
Jawaban: Ini tidak benar. Jika kita melihat kasus jin yang merasuki itu berpindah-pindah, ini dikarenakan orang yang dipindahi tersebut juga memiliki gangguan jin. Misal, pada kasus kesurupan massal. Orang A yang kesurupan awal, lalu pindah ke Orang B, C dan D. Orang B, C, dan D ini, sangat mungkin sebelumnya telah pernah kesurupan, mempunyai jimat, atau emosinya tidak stabil saat melihat kejadian kesurupan tersebut. Jadi, pindahnya jin yang merasuki seseorang tersebut, tidak semudah yang kita bayangkan. Insyaallah, selagi kita menjaga amalan ibadah harian dan memohon perlindungan pada Allah semata, kita akan aman dari hal tersebut.
4. Berapa kali ruqyah, sehingga kita bisa sembuh total,,,
Jawaban:
Hal ini banyak sekali faktor nya. Terutama sekali, tentu atas ijin Allah subhanahuwata'ala. Selanjutnya, sangat tergantung atas ikhtiar pesakit. Keistiqomahan pesakit menjalankan ibadah dan sunnah, ini menjadi kunci utama untuk bisa terlepas dari gangguan jin. Maka dari itu, tidak ada satupun peruqyah yang bisa menjamin kesembuhan orang yang diruqyahnya. Dan bukan pula karena peruqyah si A atau peruqyah si B.
Ada yang satu kali ruqyah sembuh, ada yang beberapa kali dan ada yang berkali-kali. Yang jelas, apapun hasilnya, selagi ikhtiar atau usaha kita mendekatkan diri kepada Allah selalu lancar, insyaallah kedekatan kita dengan Allah swt, merupakan nikmat yang sangat besar yang tidak semua orang memperolehnya.
Rumah Sehat Herba Wahida Padang
Melayani Ruqyah Syar'iyyah
Untuk terapi, hubungi 085264644535
Pembaca yang budiman, konotasi kata RUQYAH, umumnya identik dengan permasalah jin, sihir, dan dunia ghoib atau mistis. Padahal, ruqyah tidak sebatas untuk permasalahan jin semata.
Semua do'a perlindungan yang kita mohonkan kepada Allah subhanahuwata'ala, adalah bagian dari ruqyah itu sendiri. Seperti yang telah dibahas sebelumnya mengenai definisi ruqyah, yang maksudnya adalah do'a perlindungan yang dimohonkan kepada Allah untuk penjagaan diri kita sendiri ataupun orang lain.
Setiap diri kita, mampu untuk meruqyah. Kita mampu meruqyah diri sendiri ataupun orang lain. Tentu dengan sebelumnya kita tahu akan ilmu ruqyah itu sendiri. Namun, dalam beberapa kasus tertentu, ada orang yang tidak mampu meruqyah dirinya sendiri. Misalnya dalam kondisi sakit yang menyulitkan pesakit untuk banyak bergerak. Atau saat tingkat gangguan jin berat, yang jangankan untuk meruqyah diri sendiri, sedangkan mendengarkan suara adxan atau lantunan murattal, tidak sanggup atau telah hilang kesadarannya. Untuk teknik dan cara meruqyah, kita akan bahas pada tulisan berikutnya.
Karena kecenderungan penilaian ruqyah pada dunia jin dan sihir, maka ada banyak pertanyaan yang sering muncul bagi orang yang akan diruqyah. Berikut beberapa diantara pertanyaannya sekaligus jawabannya. Semoga bermanfaat.
1. Apakah saat di ruqyah, kita akan kesurupan,,,
Jawabah: Reaksi setiap orang saat diruqyah, tidaklah sama. Hal ini tergantung dari tingkat penguasaan jin yang mendiami tubuh pesakit. Adakalanya pesakit hanya diganggu di satu bagian tubuh saja. Misalnya, hanya bagian lambung, maka pesakit biasanya merasakan mual dan muntah. Ada juga yang merasakan tubuhnya gatal, merasa panas, atau merasa dingin menggigil. Ada yang menangis, tertawa, menjerit dan ada pula yang biasa-biasa saja. Untuk kasus yang berat, pesakit umumnya kesurupan sebagian. Maksudnya, pesakit sadar akan apa yang dilakukannya tapi tidak bisa mengendalikan diri. Adapula pesakit yang kesurupan total, tidak bisa mengendalikan dirinya dan tidak sadar atas apa yang dilakukannya.
Reaksi seperti ini, tergantung dari ruhiyah pesakit. Pesakit yang telah lama diganggu jin dan tidak pula membentengi diri dengan melakukan amal shaleh, maka cenderung bereaksi keras saat diruqyah. Umumnya, ini terjadi pada kasus pesakit yang pernah belajar ilmu karomah, ilmu kanuragan, memasang jimat, memakai penglaris, pemanis dan hal-hal lain dalam bentuk kerjasama dengan bangsa jin.
Reaksi ruqyah, juga dipengaruhi oleh faktor pesakit. Ada banyak kasus, pesakit memenuhi hampir 90% dari ciri-ciri gangguan jin, namun saat diruqyah tidak terjadi satupun reaksi. Faktor utamanya adalah belum ada keinginan dari pesakit untuk diruqyah atau untuk melepaskan ikatannya dengan jin yang bekerja sama dengannya.
Jadi, tidak selalu reaksi ruqyah itu kesurupan. Hal ini tergantung pada tingkat kebaikan ruhaniyah seseorang. Insyaallah, jika gangguan jin dalam keseharian tidak berat, tidak akan terjadi kesurupan.
2. Katanya, jangan diruqyah. Nanti, tambah parah sakitnya. Benarkah,,,
Jawaban:
Dalam banyak kasus, pesakit merasakan lebih baik setelah diruqyah. Namun, dalam kasus tertentu ada benarnya. Hal ini karena jin yang mendiami diri seseorang terkejut dan terganggu. Selama ini, jin tersebut nyaman ada di dalam tubuh pesakit. Setelah diruqyah, ia merasa terusik dan kemudian membuat kondisi pesakit bertambah parah (dengan ijin Allah), dengan harapan agar pesakit menghentikan ruqyahnya. Bahkan, jin ini menggiring pemikiran pesakit agar membenci ruqyah yang menyebabkan dirinya bertambah parah. Jin tersebut membisikkan dalam dirinya, agar lebih baik ke dukun atau paranormal.
Untuk itu, pesakit harus banyak bersabar. Semua butuh proses. Allah ingin melihat kesungguhan pesakit untuk meraih kesembuhan di jalan yang diridhoi-Nya. Sehingga, bila pesakit istiqomah menjalankan pengobatan, jin yang mengganggu tersebut tidak akan sanggup bertahan di tubuh pesakit sehingga akan hilang dengan sendirinya.
3. Bila kita melihat orang sedang diruqyah, jin yang merasuki orang yang diruqyah akan pindah pada kita. Benarkah,,,
Jawaban: Ini tidak benar. Jika kita melihat kasus jin yang merasuki itu berpindah-pindah, ini dikarenakan orang yang dipindahi tersebut juga memiliki gangguan jin. Misal, pada kasus kesurupan massal. Orang A yang kesurupan awal, lalu pindah ke Orang B, C dan D. Orang B, C, dan D ini, sangat mungkin sebelumnya telah pernah kesurupan, mempunyai jimat, atau emosinya tidak stabil saat melihat kejadian kesurupan tersebut. Jadi, pindahnya jin yang merasuki seseorang tersebut, tidak semudah yang kita bayangkan. Insyaallah, selagi kita menjaga amalan ibadah harian dan memohon perlindungan pada Allah semata, kita akan aman dari hal tersebut.
4. Berapa kali ruqyah, sehingga kita bisa sembuh total,,,
Jawaban:
Hal ini banyak sekali faktor nya. Terutama sekali, tentu atas ijin Allah subhanahuwata'ala. Selanjutnya, sangat tergantung atas ikhtiar pesakit. Keistiqomahan pesakit menjalankan ibadah dan sunnah, ini menjadi kunci utama untuk bisa terlepas dari gangguan jin. Maka dari itu, tidak ada satupun peruqyah yang bisa menjamin kesembuhan orang yang diruqyahnya. Dan bukan pula karena peruqyah si A atau peruqyah si B.
Ada yang satu kali ruqyah sembuh, ada yang beberapa kali dan ada yang berkali-kali. Yang jelas, apapun hasilnya, selagi ikhtiar atau usaha kita mendekatkan diri kepada Allah selalu lancar, insyaallah kedekatan kita dengan Allah swt, merupakan nikmat yang sangat besar yang tidak semua orang memperolehnya.
Rumah Sehat Herba Wahida Padang
Melayani Ruqyah Syar'iyyah
Untuk terapi, hubungi 085264644535
Komentar
Posting Komentar